Bauran Kebijakan Bank Sentral

BI Institute • Modul I

Sebelum krisis keuangan global 2008/2009, fokus dari bank sentral di seluruh dunia adalah stabilitas harga (inflasi), disamping stabilitas nilai tukar (Juhro, 2020).
Untuk mewujudkan tujuan ini, bank sentral memiliki tugas kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan pengawasan bank.

Pasca krisis keuangan global 2008/2009, terdapat perubahan tujuan dan praktik kebijakan bank sentra.
ITF tidaklah gagal, bahkan berhasil menurunkan inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan suku bunga (Berg dkk., 2013).
Namun perhitungan risiko krisis yang muncul dari keterkaitan sistem keuangan dengan makroekonomi (macro-financial linkages) sangat kurang.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bank sentral perlu juga mendukung sistem keuangan melalui kebijakan makroprudensial.

Ketidakstabilan keuangan merupakan konsekuensi dari kenaikan harga asset dan akumulasi utang yang tidak terkendali.
Periode boom mendorong agen-agen perekonomian untuk semakin banyak memperdagangkan asset dan modal untuk membiayai investasi.
Jika investor spekulatif semakin mendominasi dan kemudian mereka merugi, maka akan terjadi ketidakstabilan keuangan (”stability is destabilizing”).

 

 

Dokumen

Silahkan login terlebih dahulu untuk melihat dokumen

Galeri

 

Komentar

Belum ada komentar

Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirim komentar dan like