[Referensi] Naskah Akademis dan Soal MK Kebanksentralan dan Tematik 2020

BI Institute • Referensi

Cakupan reformasi struktural tidak hanya mengatur kembali peraturan atau perundangan, tetapi juga menyangkut perombakan mental, etika, cara kerja, dan hal lainnya yang menyebabkan suatu negara hidup, menaati, dan menghormati peraturan (Ismanthono, 2003). Reformasi struktural mengacu pada perubahan dalam struktur ekonomi secara luas, termasuk fungsi pemerintah terkait ekonomi. Reformasi ini juga menyiratkan perubahan dalam struktur regulasi, khususnya pada aspek-aspek yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Reformasi struktural dapat membantu meningkatkan permintaan dengan mendorong kepercayaan di antara investor, baik internal maupun eksternal. Dengan adanya peningkatan investasi yang masuk, akan tercipta lebih banyak pekerjaan bagi masyarakat (Ashworth, 2015).

Secara umum, reformasi struktural terbagi menjadi dua bidang, yaitu reformasi fiskal dan moneter. Reformasi fiskal merupakan perubahan struktural pada aspek penerimaan dan pengeluaran negara, seperti APBN, pajak, subsidi, dan belanja pemerintah. Di sisi lain, reformasi moneter merupakan perubahan struktural dalam pasar uang dan instrumen keuangan. Reformasi Fiskal dan Moneter merupakan tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk melaksanakan perubahan struktural pada kebijakan fiskal dan moneter sehingga terdapat perbedaan antara kebijakan saat ini dan sebelumnya. Tujuan dari reformasi fiskal dan moneter adalah untuk mencapai yang diharapkan atas pelaksanaan reformasi pada masing-masing kebijakan (Hill, 2000).

Ros (2017) melakukan studinya dengan berlatar pada negara Mexico Reformasi struktural yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah reformasi struktural yang terjadi pada periode Desember 2012 pada masa kepemimpinan presiden Peña Nieto. Tujuan dari reformasi struktural ini adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 2 hingga 3 persen menjadi 5 persen per tahun. Kekuatan politik di Meksiko pada periode ini fokus pada proses reformasi yang menekankan pada reformasi mikroekonomi.

Pada kurun waktu 2012 hingga 2014, beberapa aspek reformasi yang dilakukan sebagai berikut: stimulasi penciptaan lapangan kerja formal melalui kontrak tenaga kerja baru yang memungkinkan pekerja untuk mengakses social benefits; peningkatan pada tarif pajak marginal maksimum menjadi 35 persen untuk individu serta pengenaan pajak 10 persen pada capital gains dan deviden; perlindungan hak milik properti untuk kreditur; reformasi perusahaan milik pemerintah yang bergerak pada bidang perminyakan. Dampak dari reformasi struktural ini cenderung mengecewakan. Perekonomian Meksiko masih di bawah tren dari periode krisis 2008 hingga 2009. Selain itu, laju pertumbuhannya lebih rendah dari periode 1990 hingga 2007. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti insentif pada sektor informal, kekakuan pasar tenaga kerja, minimnya daya saing, kelangkaan human capital, atau bahkan kegagalan institusi. Selain itu, menurut penulis juga diperlukan kebijakan reformasi makro sebagai kondisi untuk perbaikan (recovery)  untuk laju ekspansi ekonomi.

Dokumen

Silahkan login terlebih dahulu untuk melihat dokumen

Galeri

 

Komentar

Belum ada komentar

Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirim komentar dan like